Inilah Alasan Mengapa Suami Suka Pergi Saat Bertengkar





Pertengkaran dalam rumah tangga adalah hal yang biasa. Sebagaimana artikel sebelumya, pertengkaran mempunyai beberapa dimensi tersendiri. Namun jika terjadi pertengkaran, tak jarang sang suami beberapa saat kemudian seolah menghilang dan tidak berada dirumah. Lain halnya dengan isteri, saat bertengkar sang isteri sangat menggebu dan segera permasalahan yang dipertengkarkan segera rampung atas diselesaikan.

Perilaku perginya suami saat bertengkar kerap membuat gusar bagi para isteri, seolah suami tersebut melepaskan tanggung jawab dan hanya ingin memikirkan dirinya sendiri. Dalam perasaan yang mengganjal karena dongkol, sang isteri menelpon sang suami yang pergi. Walhasil, karena di telepon tidak nyambung, sang isteri pun memberondong sms kepada sang suami dengan sumpah serapah sekaligus hujatan.


Ada baiknya sang isteri tidak segera naik pitam akibat sang suami pergi meninggalkan rumah sesaat setelah terjadi pertengkarang. Hal ini perlu dipahami mengingat sang suami sebagai lelaki mempunyai karakteristik psikologis yang sama seperti lelaki pada umumnya. Karakteristik psikologis laki-laki berbeda dengan karakteristik psikologis perempuan. Berikut ini beberapa hal yang menyebabkan sang suami suka pergi saat bertengkar dengan isterinya ;

Pertama, suami lebih mengedepankan rasio ketimbang emosi.
Karena rasio dan logika yang lebih dominan, kebanyakan suami tidak menyukai komunikasi yang “jual-beli” dalam nada yang tinggi. Suami tidak ingin masuk dalam dinamika tersebut sehingga lebih memilih untuk menanggapi seperlunya untuk kemudian pergi mencari suasana baru. Suami juga merasa argumentasi yang disampaikan terasa sia-sia dan tidak bermanfaat.

Kedua, butuh ketenangan untuk mengatasi problem.
Sebagaimana alasan yang pertama, perginya sang suami seringkali ke tempat-tempat yang tenang untuk memikirkan solusi atas masalah yang ada. Dalam keadaan ini sering alat komunikasi ditinggalkan atau dimatikan. Ketenangan diri sangat dibutuhkan untuk mencari solusi yang terbaik atas permasalahan yang ada. Selain mencari solusi, menyendirinya sang suami juga seringkali digunakan untuk berinstrospeksi diri tentang perilakunya selama ini.

Ketiga, merasa selalu terpojok dan diserang
Dalam keadaan yang selalu dipojokkan dan diserang, suami akan menarik diri dari kekacauan yang ada. Suami merasa Legitimasinya sebagai kepala keluarga tidak lagi mendapatkan porsi yang selayaknya sehingga pergi meninggalkan pertengkaran adalah sebuah pilihan. Suami akan berusaha mencari ketenangan dan kesenangan lain untuk mengekspresikan dirinya. Alasan ketiga ini perlu mendapatkan perhatian yang khusus dari para isteri, karena jika tidak mendapatkan treatmen yang tepat,sang suami akan mengalihkan permasalahannya kepada aktivitas yang dapat merugikan keluarga.

Dengan mengetahui hal-hal tersebut, ada baiknya sang isteri tidak segera mengambil kuda-kuda menyerang saat sang suami pergi meninggalkan rumah setelah terjadinya pertengkaran. Sang istri juga perlu untuk menahan diri dari mengirimkan SMS, Wassap, dan lain sebagainya yang sangat negatif agar suami dapat mencerna pertengkaran yang terjadi secara optimal. Tidak ada salahnya juga sang isteri mengirimkan sms kepada suami mengenai maksud mengapa hal yang dipertengkarkan adalah penting. Semoga keluarga kita semakin penuh dengan asmara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Empat Hal Yang Membuat Manusia Mudah Diganggu Jin

Jin sangat mudah masuk kedalam tubuh manusia yang mempunyai perangai sebagai berikut :  Senang Marah-marah Yang Berlebihan Terjeremb...