Fenomena janin yang hilang dalam kandungan mungkin tidak begitu asing bagi telinga orang Indonesia. terntu kabar yang tersiar akibat hilangnya sebuah janin yang masih dalam kandungan menyisakan perdebatan tersendiri. Sebagian masyarakat ada yang menolak bahwa hilangnya sebuah janin dikaitkan dengan hal gaib, karena sangat tidak masuk akal. sedangkan di kutub lain terdapat masyarakat yang sangat mempercayai bahwa janin yang tiba-tiba hilang dari perut ibunya karea akibat sihir yang dilancarkan oleh seorang dukun, tentu pendapat ini secara akal sehat tidak mudah diterima.
jika ditilik dari sisi medis, fenomena janin yang hilang tersebut bisa terjadi karena 2 hal; yaitu pertama, karena kehamilan kosong (Blighted ovum) adalah kondisi ketika
perkembangan hasil konsepsi hanya sebatas pada kantong kehamilan dan
plasenta, jadi embrio sama sekali tidak terbentuk. Gambaran yang
terlihat pada pemeriksaan ultrasonography (USG) hanya sekedar kantong kosong yang tidak ada isinya. Yang kedua adalah hamil palsu (pseudosiecys) yang terjadi pada
orang yang ingin sekali hamil. Diduga karena pengaruh psikologis.
Sehingga wanita yang ingin sekali mendapat kehamilan merasakan adanya
tanda kehamilan, seperti mual, pembengkakan payudara, pembesaran perut,
bahkan tak jarang seolah merasakan adanya gerakan janin.
Namun ada sebuah kejadian nyata yang terjadi pada ibu Susilah usia 41 tahun, warga Nitikan Barat Semanu, Gunungkidul, yang janin di perutnya mendadak lenyap sehari sebelum HPL (Hari Perkiraan Lahir). untuk memeriksa kehamilannya, Susilah setiap seminggu sekali pergi ke Puskesmas untuk memeriksakan kandungan.
Bahkan saat tujuh bulan, istrinya telah melakukan USG untuk mengetahui
jenis kelamin bayinya. dan sudah diketahui jenis kelaminnya laki-laki kala itu. hingga suatu malam waktu tidur perut masih besar karena sudah 9 bulan hamil, ini kok tiba-tiba kempes, hilang. setelah diperiksakan pada pagi harinya, bidan bilang tidak ada janin di dalam rahim seperti tidak pernah hamil dan tidak ada tanda habis melahirkan.
Lalu bagaimana menurut pandangan Islam??? Jika ibu yang seolah hamil namun dirinya tidak yakin tentang kehamilannya itu maka bisa jadi "kehilangan janin" tersebut dapat terkategori dalam kehamilan kosong atau palsu. Namun apabila sang ibu yakin bahwa dalam rahimnya berisi janin yang dibuktikan dengan gerakan ataupun melalui USG dan tiba-tiba hilang, Islam memandang bahwa hal tersebut tidaklah mustahil. Hal ini merupakan ketentuan yang Allah SWT sebagaimana telah di kabarkan dalam Firman Allah SWT :
“Sesungguhnya hanya di sisi Allah ilmu tentang hari Kiamat; dan Dia yang
menurunkan hujan, dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Dan tidak
ada seorang pun yang dapat mengetahui (dengan pasti) apa yang akan
dikerjakannya besok. Dan tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di
bumi tempat dia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha
Mengenal.” (QS. Luqman: 34)
Beberapa praktisi ruqyah juga menemukan fenomena dilapangan kasus halangan hamil, keguguran maupun janin yang hilang karena gangguan jin. Gangguan tersebut diistilahkan dengan gangguan "tabi'ah" atau "ummu Shibyan" yang sering beraksi terutama pada masa awal-awal kehamilan. Untuk tindakan preventif maka bagi pasangan suami isteri yang hendak berhubungan harus berdoa untuk perlindungan dari godaan syaithon. Terutama sang ibu harus menjaga ibadah serta mendawamkan wirid pagi dan sore hari.