Ketua PTA Yogyakarta Adakan Pembinaan Mendadak




Rabu (11/05/16), PTA Yogyakarta selenggarakan pembinaan dalam rangka pembinaan optimalisasi penggunaan aplikasi SIPP (Sistem Informasi Penelusuran Perkara). Pembinaan pada kali ini tergolong mendadak mengingat rencana penyelenggaraan dilakukan dengan sangat singkat. Meskipun demikian, tidak mengurangi antusiasme seluruh undangan untuk menghadiri agenda pembinaan tersebut. Seluruh Ketua, Wakil Ketua dan Panitera dari seluruh Pengadilan Agama di wilayah hokum PTA Yogyakarta hadir dalam kegiatan tersebut kecuali ketua PA Wates.


Ketua PTA Yogyakarta, Drs. Yasmidi, S.H., dalam pembinaannya menyampaikan oleh-oleh dari agenda launching aplikasi SIPP di Denpasar, Bali. Selanjutnya Yasmidi menyampaikan arahan Ketua Mahkamah Agung bahwa terkait dengan aplikasi SIPP ada beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pimpinan masing-masing satuan kerja, antara lain :

Pertama, Setiap pimpinan satuan kerja (Ketua-ketua Pengadilan Agama) diwajibkan untuk melek informasi  teknologi. Hal ini merupakan tuntutan penting karena dengan diterapkan aplikasi SIPP menuntut untuk kerja-kerja mandiri dari setiap jajaran dari level pimpinan hingga staff. Selain berkewajiban untuk menguasai aplikasi SIPP, pimpinan satker juga berkewajiban untuk mendorong dan memfasilitasi para staff dan karyawan untuk menguasai aplikasi tersebut.

Kedua, setiap wilayah harus segera membentuk tim khusus SIPP yang beranggotakan para expert dibidang IT untuk mempercepat optimalisasi praktik aplikasi SIPP. Tim khusus yang terbentuk ini nantinya harus dioptimalkan untuk melatih di satker-satker yang ada se wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta. Jika terdapat tim SIPP pusat yang berada di daerah perlu dimanfaatkan keahliannya tanpa harus mengurangi tupoksi dari timnas tersebut.

Ketiga, pimpinan satuan kerja perlu mendukung optimalisasi pelaksanaan SIPP ini tidak hanya melalui pembinaan semata, namun perlu ada dukungan riil berupa kemudahan akses dan dana agar gerakan ini dapat berjalan sebagaimana diharapkan. Jika perlu pimpinan satker harus rela berkorban jika memang pada kenyataannya bertemu dengan minimalnya anggaran satker yang tersedia.

Selain menyampaikan hal-hal pokok mengenai aplikasi SIPP, dalam kesempatan pembinaan ini Ketua PTA Yogyakarta juga menyampaikan hal-hal penting lainnya. Antara lain mengenai pentingnya para hakim untuk tetap konsisten memegang kode etik hakim dalam memeriksa dan memutus perkara. Seluruh level dari pimpinan hingga honorer jangan pernah “bermain” dengan para pihak yang pada ujungnya akan mencelakakan diri sendiri dan memperburuk citra lembaga, Ketua Mahkamah Agung akan mengambil sikap keras apabila hal ini terjadi di lingkungan Mahkamah Agung.

Hal lain yang juga disampaikan oleh Yasmidi, adalah pentingnya setiap satuan kerja meningkatkan profesionalisme kerja dari masing-masing satuan kerja. Jangan sampai terjadi kesalahan-kesalahan fatal yang berakibat kepada unprofessional conduct. Karena Mahkamah Agung bukan lembaga yang berdiri sendiri, namun mempunyai kaitan dengan kementrian dan lembaga lain. Kedepan untuk meningkatkan profesionalisme lembaga ini Mahkamah Agung akan menerapkan fit and proper test untuk mengisi jabatan-jabatan yang kosong untuk mengurangi salah tempat yang mengisi kursi jabatan yang kosong.

Pembinaan tersebut berjalan kurang lebih satu setengah jam dan berjalan dengan lancar. Pembinaan ini merupakan salah satu tugas wajib ketua PTA Yogyakarta untuk segera mensosialisasikan arahan-arahan dari Ketua Mahkamah Agung kepada Pimpinan Satuan Kerja di tingkat perkara. Selain itu dengan adanya pembinaan dan sosialisasi ini performa Pengadilan Agama diharapkan dapat meningkat.
   

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Empat Hal Yang Membuat Manusia Mudah Diganggu Jin

Jin sangat mudah masuk kedalam tubuh manusia yang mempunyai perangai sebagai berikut :  Senang Marah-marah Yang Berlebihan Terjeremb...