Agar Rumah Tangga Tetap Penuh Asmara Semenjak Malam Pertama



Keputusan untuk menikah adalah langkah besar dan berani bagi setiap pasangan suami isteri. Dengan menikah ia telah memutuskan untuk membangun biduk rumah tangga dengan segala konsekuensi yang siap menghampiri. Menikah tentu sangat berbeda dengan pacaran, pernikahan membawa sebuah ikatan yang mempunyai akibat hukum dan diatur dalam undang-undang yang berlaku. Sukses dalam membina atau mengelola rumah tangga sejak malam pertama adalah fondasi yang kokoh untuk dapat menyalakan api asmara dalam rumah tangga untuk waktu yang seterusnya.

Mustahil sebuah rumah tangga dibangun oleh suami dan isteri tanpa ada perasaan suka, duka bahkan konflik yang mendera. Ketiga-tiganya merupakan hukum alam yang harus diarungi bersama hingga menuju dermaga tujuan. Hal terpenting yang perlu ditanamkan keduanya adalah bilamana pasangan itu mendapatkan kebahagiaan, harta yang melimpah dan lain sebagainya ingatlah bahwa kesenangan itu tidak akan berlangsung selamanya. Hal sebaliknya pun demikian, jika keluarga sedang ditimpa ujian, kemiskinan dan permasalahan yang pelik, ingatlah bahwa pasangan suami isteri itu bukanlah dua insan yang terpisah tapi keduanya adalah satu tubuh yang saling melindungi kelemahannya.

Setiap rumah tangga menginginkan dalam keluarganya akan selalu hidup dalam kehangatan yang penuh asmara. Sesungguhnya keinginan tersebut bukanlah hal yang muluk, karena segala sesuatu akan dapat dicapai asalkan setiap diri mempersepsi keinginan tersebut secara kuat dan melakukan perencanaan secara matang. Wilayah upaya yang dapat dilakukan oleh manusia adalah melakukan perencanaan secara matang mengenai masa depan keluarga dan mengimplementasikan rencana tersebut secara disiplin dan terukur.

Perencanaan yang dilakukan bersama antara suami dan isteri menuntut adanya keterlibatan bersama duduk dalam satu meja merumuskan dan menghasilkan pemikiran bersama. Keterlibatan bersama antara suami dan isteri dalam manajemen rumah tangga itulah asmara. Karena segala hambatan, ancaman, tantangan, dan gangguan yang dihadapi akan dirasakan bersama. Tidak ada satu pihak yang akan berlepas tangan atau malah menjerumuskan pasangan ke dalam lubang kepedihan. Asmara dalam rumah tangga tidak mesti terjadi dalam suasan kebahagiaan, bahkan ketika suami isteri sedang berkonflik sekalipun masih dalam koridor asmara karena setelah konflik tersebut selesai kekuatan cinta keduanya akan semakin kuat.

Malam pertama setelah pernikahan adalah momentum yang sangat tepat bagi pasangan suami isteri untuk menjadikan api asmara tidak sekedar membakar, namun ia akan membara. Api asmara yang membakar akan segera tak bermakna apabila bahan bakar api tersebut habis, atau tersiram dengan air problematika rumah tangga. Akan tetapi ketika api asmara itu membara, ia akan menjadi bara, yang akan terus hidup meski sang kayu terlihat seperti arang. Didalamnya akan terus mengobarkan rasa cinta yang dia akan kembali menyala saat kebahagiaan menghampiri dan kembali menjadi bara didalam saat guyuran hujan masalah mendera.

Lalu bagaimana caranya agar sebuah rumah tangga dapat mempertahankan bara asmara semenjak malam pertama hingga ajal menjemput? Sebuah pertanyaan yang tentu membayangi pikiran setiap pengantin baru.  Terlalu banyak konsep pemikiran yang kurang tepat dan terjadi ditengah-tengah kita, betapa banyak ibu-ibu yang takut gemuk lantaran agar suami tidak berpaling ke wanita lain. Atau takut menjadi tua karena khawatir tidak mendapat pujian dari pasangan. Pertanyaannya adalah apakah ketika isteri terlihat seksi atau selalu tampak muda adalah jaminan pasangan tidak berpaling? Dalam kenyataannya banyak sekali wanita idaman lain atau pria idaman lain jika dilihat dari sisi fisik jauh berada dibawah pasangan resminya. Bukannya sering juga kita mendengar cemoohan “Koq bisa ya pak fulan main serong sama fulanah, bukankah bu fulan lebih cantik??”

Tanpa riset yang mendalam kita dapat mengambil kesimpulan bahwa bara asmara dalam rumah tangga tidak semata-mata dibangun berbasis materi semata. Namun ada hal yang lebih mendalam daripada itu. Pada kesempatan ini, rumah asmara akan memberikan beberapa tips agar pasangan suami isteri dapat membangun rumah tangganya penuh dengan asmara semennjak malam pertama hingga akhir hayat.

Pertama, Mendefinisikan makna keluarga semenjak malam pertama setelah menikah. Malam pertama adalah malam yang sangat membahagiakan bagi setiap pengantin baru. Namun perlu hati-hati karena jika kita terlewat pada momentum ini maka pasangan suami isteri tidak akan dapat mengulanginya hingga akhir hayat. Ada baiknya malam pertama tidak hanya dihabiskan untuk “memadu cinta” sepuas-puasnya meskipun itu tidak ada larangannya. Berikanlah porsi lain yang sangat penting bahkan lebih utama, yakni mendefinisikan keluarga menurut suami dan  isteri. Dimulai dengan pengenalan lebih dalam antara keduanya (meskipun tidak harus terbuka 100%, karena bisa bepengaruh buruk kepada komunikasi), latar belakang keluarga dan lain sebagainya hingga mendefinisikan bagaimana keluarga yang akan dibangun. Ada baiknya pasangan suami isteri membuka lembaran kehidupan berdua dengan sholat hajat (bagi yang muslim) agar selama masa hidupnya mendapat perlindungan dari Yang Maha Kuasa.

Kedua, merencanakan tahapan yang akan dilalui bersama. Tahap perencanaan adalah murni pendekatan manajerial mengenai keluarga. Dari bagaimana antara suami isteri berbagi peran dalam rumah, Tahap kemandirian keluarga akan dibangun, berapa karunia anak yang akan dihasilkan dari perkawinan tersebut, bagaimana perlindungan masa depan anak dan keluarga hingga investasi apa yang nantinya akan diambil untuk sabuk pengaman perekonomian keluarga.

Ketiga, meluangkan waktu khusus untuk berdua. Seringkali rumah tangga yang telah berjalan beberapa waktu mengabaikan saat-saat keintiman suami isteri. Hal ini bisa disebabkan karena kesibukan pekerjaan, kesibukan merawat anak dan lain sebagainya. Sesibuk apapun hendaknya pasangan suami isteri tetap mempunyai jadwal khusus untuk sekedar berdua tanpa di recoki oleh kebisingan dunia lainnya. Jika perlu suami isteri mengagendakan mini honeymoon khusus berdua. Dengan keluangan waktu ini akan terjadi re engineering komunikasi antar pasangan suami isteri yang pada gilirannya akan meningkatkan kualitas kemesraan hubungan keduanya.

Keempat, mengagendakan tamasya bersama. Tamasya bersama sangat penting untuk mengendorkan urat syaraf dari stressor yang berasal dari permasalahan dalam rumah tangga ataupun dari luar. Meskipun akan melelahkan fisik, secara langsung tamasya akan menguatkan teamwork dalam keluarga. Fungsi kontrol dalam rumah tangga akan berjalan lancar bilamana rumah tangga tersebut mempunyai waktu untuk melakukan perjalanan bersama dengan tujuan refreshing.

Kelima, Mengagendakan evaluasi khusus suami isteri. Evaluasi adalah hal yang tidak dapat ditinggalkan dalam hubungan suami isteri. Dengan evaluasi pencapaian-pencapaian bersama akan dapat terukur juga dapat merubah strategi keluarga dalam mengarungi bahtera yang sangat luas dengan deburan ombak yang terkadang keras.

Demikian beberapa tips yang dapat saya sajikan, mudah-mudahan bisa menjadi bahan pembanding dan dapat dilaksanakan kita semua.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Empat Hal Yang Membuat Manusia Mudah Diganggu Jin

Jin sangat mudah masuk kedalam tubuh manusia yang mempunyai perangai sebagai berikut :  Senang Marah-marah Yang Berlebihan Terjeremb...