Hebatnya Cawet Perawan Penangkal Hujan
Judul tersebut memang agak berbau "sara". Namun jangan khawatir ini adalah cerita olahan dari kisah nyata yang tidak dibuat-buat. Al Kisah di kampung saya beberapa tahun lalu ada kejadian unik bin lucu dengan cawet perawan tersebut.
Jadi gini, pada saat itu sesepuh kampung kami mempunyai sebuat hajat besar, yaitu menikahkan putri keduanya. Saat itu sang sesepuh kampung sangat bahagia karena dia telah mampu "mengentaskan" seluruh anaknya yang hanya dua itu.
Namun disebalik kebahagiaan itu ada sebuah kekhawatiran yang menyelinap di dalam hatinya. Apakah gerangan kekhawatiran itu? ya, sang sesepuh kampung takut hajat pernikahan tersebut gagal karena diselenggarakan pada saat musim hujan. Maklum saja, musim hujan yang akan berakhir tentu air yang jatuh akan menjadi-jadi.
Meski menjadi sesepuh kampung, sang bapak tidak serta merta meninggalkan masukan dan nasehat dari sesepuh lain yang lebih tua dan berpengalaman dalam mengarungi manis, getir dan pahit perjalanan kehidupan. Sang sesepuh kampung, sebut saja namanya Mbah Topo, datang menghadap kerumah Mbah Kromo.
Mbah Topo : "Kulo nuwun Mbah Kromo"
Mbah Kromo : "Monggo Nak Topo...Ada apa kok tumben datang kerumah saya, kalo ada perlu mendingan nak Topo utusan orang saja biar saya yang sowan kerumah Nak Topo.."
Mbah Topo : "Wah mboten ngonten mbah (jangan gitu Mbah..), saya sowan kerumah mbah kromo karena ada hal penting yang ingin saya konsultasikan... Jadi gini mbah, saya besok kamis legi sekitar selapan lagi mau ada hajatan mantu, nikahin si inggrit, tapi kira-kira gimana ya mbah? saya khawatir dengan hujan pada saat acara resepsi.."
Mbah Kromo : "Nyuwun sewu nak, lha hari itu secara petung (hitungan jawa) apakah sudah di pertimbangkan??"
Mbah Topo : " Masalah petung, itu hari yang terbaik menurut poro winasis mbah.."
Mbah Kromo : "Oh ya begitu ya sudah dilaksanakan aja hajatnya, nanti masalah hujan saya akan bantu sebisa saya".
Mbah Topo : "Oh Nggih mbah, kalo begitu saya akan koordinasikan dengan keluarga untuk pelaksanaan hajat mantu saya tersebut"
Mbah topo semakin mantap dengan acara yang dirancangnya dan waktu pun berlalu hingga hari ewuh pun sudah sampai. Sesuai dengan tradisi jawa, jika ada hajatan besar maka para tetangga datang untuk membantu menyiapkan masakan untuk para tamu undangan dan para masyarakat yang datang untuk nyumbang.
Hari ewuh dimulai semenjak 3 hari sebelum hari "H". Kekhawatiran mbah topo pun terjadi, selama ewuh itu hujan mengguyur dan kalaupun berhenti hanya sebentar. Namun berbekal nasehat dan kesanggupan mbah kromo untuk membantu menangkal hujan, Mbah Topo tetap optimis dengan kesuksesan acara resepsi anaknya, si inggrit.
Sehari sebelum acara resepsi dimulai, Mbah Komo mendatangi kediaman Mbah Topo. Melihat kehadiran Mbah Kromo, Mbah Topo segera bergegas menyambut dan mengajaknya untuk duduk di ruang tamu. Tanpa memperpanjang waktu, Mbah Topo segera membuka pembicaraan: "Pripun niki Mbah..(Gimana ini mbah)??". Dengan mimik yang serius Mbah Kromo segera menyahut : "Gini nak, Njenengan mang mendet (tolong ambilkan) cawet si Inggrit yang habis dipakai dan belum di cuci". Menuruti permintaan Mbah Kromo, Mbah Topo pun segera memerintahkan Inggrit untuk menyediakan apa yang diminta oleh Mbah Kromo.
Sejurus dengan itu, Mbah Kromo mengeluarkan bungkusan dari sakunya beberapa barang seperti garam dan beberapa barang seperti bumbu. Tak lama kemudian Inggrit datang dan menyerahkan cawet pesanan mbah Kromo yang sudah dipakai dan belum dicuci. Setelah diterima, dengan segera Mbah Kromo membungkus garam dan beberapa barang lain nya dengan cawet dari inggrit tersebut.
Kemudian Mbah Kromo bergegas kebelakang rumah yang diikuti oleh Mbah topo bersama isteri juga diikuti oleh Inggrit. Dengan sangat khusyuk, Mbah Kromo menghadap ketimur dengan merapalkan mantra-mantra tertentu selama beberapa saat. Setelah mantra selesai diucapkan, cawet tersebut dilempar sekuat tenaga keatas genteng rumah Mbah Topo.
Dengan serta merta cawet dan ubo rampenya melayang keuadara dan mendarat di talang rumah Mbah topo. beberapa saat kemudian, tampak di langit mata hari cerah. Senyum cerah pun ikut mengembang di wajah Mbah Topo, Tak kalah girangnya Mbah Kromo kemana-mana mengumbar senyum tanda kemenangan. Menang bahwa hujan ga jadi turun karena takut dengan cawet perawan yang dijampi-jampi.
Tapi ternyata Mbah Kromo lupa jika ritual itu dilaksanakan sehari sebelum resepsi dilaksanakan. dan benar saja Pagi hari setelah subuh di hari "H" hujan deras mengguyur rumah Mbah Topo. Dan ternyata talang rumah mbah topo pada muaranya dialirkan ke sumur. Pada saat tim patehan (pembuat air minum) hendak mengambil air untuk dijadikan minuman bagi para tamu undangan, terlihat olehnya secara samar ada kain putih yang mengambang di sumur. Setelah diangkat ternyata itu adalah cawet Inggrit yang belum di cuci itu... Waduh....
Mau Tahu Rasanya Di Gigit Kepinding Jepang?
Pernah dengar nama hewan kepinding? Itu lho hewan yang koloninya berada di lipatan kasur ataupun pojokan busa. Masih belum ngerti? (Halah..tinggi..tinggi.. ngono ae ga ngerti) tapi ya maklum koq, kepinding memang dekat dengan kalangan menengah ke bawah yang cenderung kumuh dan kemproh.
Kalo masih ada yang penasaran dengan kepinding, nih gambarnya..
Untuk lebih mengerti di lokasi mana dia beroperasi, mungkin foto ini bisa jadi gambaran..
Si kepinding ini paling doyan ama yang namanya darah manusia, bahkan dracula pun kalah sama kepinding. Kalo ngga percaya cari tuh kepinding, trus kalo ketemu tunjukin salib ke dia, pasti sang kepinding bakal liat sambil ketawa-ketiwi. Kata kepinding "nek lagi stress ki yo ojo banget-banget to dul.."
Bagi anda yang belum pernah merasakan digigit kepinding, saya ceritain rasanya. Di gigit kepinding sensasinya seperti disuntik sekaligus kesetrum listrik dengan baterai tegangan 1,5 volt. cekit..cekit..cekit..cekit... trus kalo udah jadi korbannya, kulit akan terasa gatel-gatel dan bentol (klo kecil namanya bentol..kalo besar namanya benjol..). Nah apa hubungannya dengan kepinding Jepang?
Istilah kepinding jepang pertama kali saya peroleh ketika nyantri di Pondok Muallimin Muhammadiyah Yogyakarta. Beda antara kepinding biasa dengan kepinding Jepang adalah jika kepinding biasa merupakan ciptaan Tuhan Yang Maha kuasa, sedangkan kepinding jepang adalah ciptaan manusia Yang Maha Lemah dan mudah Letoy. Nah, kesamaannya adalah kedua model kepinding ini sangat suka dengan manusia sebagai korbannya. Dan kebanyakan beroperasi pada malam hari saat manusia lengah dalam lelap tidurnya.
Jika di Muallimin dulu, kepinding jepang banyak menyasar kepada anak-anak yang ngoroknya keras banget bak kemreseknya radio rusak yang diputus pacar.. meraung-raung tanpa jelas nadanya. Pasti pada pengen tahu kan bentuk dari kepinding jepang? Mau tau aja atau mau tau bangett?? Baiklah, karena hari ini saya sedang berbunga-bunga, ilmu membuat kepinding jepang akan saya share dengan cuma-cuma. Dengan catatan untuk mempraktekkannya anda harus hapal dulu Al Quran 30 Juz dengan seluruh makna tafsirnya (gak mungkin kan???). Klo ga bisa ya yang penting untuk kegiatan yang bermanfaat dan diridhoi Allah SWT aja lah..
Begini cara membuatnya. Pertama, ambil lidi sebatang.. jangan terlalu panjang (karena klo kepanjangan itu menyakitkan) dan jangan terlalu pendek..
Selanjutnya, langkah berikutnya adalah bakarlah lidi tersebut seperti ini..
Tuh, kan udah dibilang, lidinya jangan terlalu pendek, tangan kebakar baru nyahok kan?? Catatan penting, sesaat setelah terbakar ketika batang lidi menjadi arang langsung aja ditutup/digencet pake korek. Soalnya kalo ngga digencet, lidi bakal jadi abu. Nah kalo lidi udah jadi arang, penampakannya seperti ini..
Tadaa... jadilah seekor kepinding jepang. Lha trus gimana cara operasionalnya?? Mudah saja, selipkan kepinding jepang tersebut di sela antara kuku dengan jari kaki. Teruss??? wah kepo banget kayaknya. Ya terus bakar aja ujungnya dan jangan lupa gunakan kaki seribu alias ngumpet menyembunyikan diri biarkan kepinding jepang bekerja dengan tenang sambil ngrekam target dari angel yang paling aman.
(detik-detik kepinding jepang memangsa manusia)
Hitung mundur kayak peluncuran roket..10..9..8..7..6..5..4..3..2..1.. wadauww..opo iki.. tuluuung..tulung... (Makane nek turu le ngorok ojo sero-sero ngganggu sak kamar.. kapokmu kapan koe!!) kata anak-anak sambil cekikikan.. Lha trus nek lagi kuliah, dosene crigis dewe malah mahasiswane micek penake diapakke dab!??
Pilih Beli Bensin Model Apa? Botolan.. Gayungan..Ato Di Pom???
Bensin saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Kita sudah sangat tergantung dengan cairan yang namanya bensin ini. Coba kalo pas bensin langka hampir bisa dipastikan kita akan rela ngantri meski hingga seharian. Hal ini menandakan jika bensin sudah menjadi barang kebutuhan pokok, coba klo ngga dianggap penting pasti kan ngga gitu-gitu banget kan coy? mosok anak isti ditinggal seharian milih ngantri bensin. Berarti ngantri bensin kan lebih enak dan nikmat daripada ngeloni bojo to?
Lha parahnya, sampai sekarang penjualan bensin masih di monopoli sama pertamina padahal pertamina udah jadi BUMN. Artinya menurut pemahaman saya BUMN sebagai perusahaan profit tentu akan menggunakan logika perusahaan pada umumnya yaitu maximizing profit (mbuh bener po salah sing penting gaya bahasa ngintelek.. lha wong aku kuliah bukan ambil fakultas pertamina). Parahnya lagi, aset-aset yang dulu punya pemerintah juga di anggep miliknya trus si depresiasi termasuk dipakai itung-itungan untung rugi (tangi..tangi.. wes semono wae le nglindur..)
Waduh sampai mana nih? Oh iya..Nah orang kecil seperti saya yang masih sangat itung-itungan dengan selisih seratus dua ratus perak ini juga harus berpikir keras bagaimana caranya untuk dapat bensin murah di Indonesia versi saya (padahal bensin kan dah dimonopoli..bingung to??). Menurut hasil analisis saya... (sambil bergaya seperti di acara sebuah stasiun televisi) ada 3 cara beli bensin yang ketiganya punya efisiensi masing masing. Cara beli bensin tersebut adalah beli bensin botolan, kemudian beli bensin yang gayungan, ketiga beli bensin di Pom Bensin.
Sekarang kita masuk pada cara pertama, beli bensin botolan. Biasanya para penjaja sex bensin botolan ini menuangkan bensin kedalam botol 1 literan (biasane nganggo bekas botol topi miring) dan memajangnya dalam etalase yang sebenarnya lebih tepat di sebut rak di pinggir jalan. Nah sang penjaja mengharap para pengendara terpesona dengan botol tersebut dan mau jajan. bentuknya seperti ini.
Nah terlihat jelas kan klo katanya satu liter itu kurangnya banyak.. lah itu botol ngga penuh.. (kata iklan alaah cuma selisih beberapa sendok inih..). Melihat jualan bensin dengan botol seperti ini saya berpikir keras sampe ngiu persendian (lebay), wah klo selisihnya segitu bisa buat nganter anak sekolah bolak balik. Meskipun pelayanan cepat tidak sampe 1 menit apalagi kita siap uang pas.. (recehan meneh..kulthik..kluthik..)
Baik, langsung masuk cara yang kedua, beli bensin yang model kedua, gayungan. Lapak juga digelar di pinggir jalan (sumpah aku durung ketemu bakul bensin buka lapak neng cakruk tengah sawah) dengan beberapa jerigen isi bensin beserta gayung seliteran dan dua literan.
Yang ini menarik, berarti klo saya beli seliter kan dapatnya penuh. Tapi trus bakule untung seko ngendi? Saya pun berprasangka baik, mungkin sang penjual hanya mencari berkah dan Ridho dari Allah Subhanahu Wata'ala. Terbukti yang jualan seperti ini sudah sangat langka. Kemudian saya pun mencoba membelinya untuk diminumkan ke motor crystal 91 kesayangan saya (yang kata anak saya itu adalah motor belalang tempur)
Tapi ternyata meski berbaik sangka, hati saya tetap usil dan mengarahkan mata laki-laki saya untuk menyelidik ke area sensitif gayung. dan kejadiannya seperti ini..
Kalo saya bukan orang baik-baik tentu saya sudah misuh-misuh, asu bajingan aku diapusi. Tapi alhamdulillah orang tua mendidik saya dengan agama yang baik sehingga saya selalu positif dan menyerahkan segala urusan kepada Sang Khaliq. Ternyata gayungnya sudah dimodifikasi alias di pendekkan. Untuk memastikan bahwa itu bener bener di tekuk, maka saya beli seliter lagi dan tak jepret bokongnya pake HP.. cepret..ceprett..aww gaya perawan kesakitan dicubit pacar . Tapi secara waktu pelayanan juga singkat tidak sampai 4 menit.
Akhirnya saya pun kembali ke selera asal, yaitu cara beli bensin yang ketiga yaitu di pom bensin. Beli di pom bensin ternyata memakan waktu yang sangat lama jika dibandingkan dengan cara pertama dan kedua. Rata-rata memakan waktu 20 menit. Lha wong antrian mengular.
Coba bayangkan, sebagai pengamen di jalanan, waktu 20 menit kan sudah dapat berapa ribu sendiri mas bro mbak bra? saya pun juga tidak menyiakan waktu. Tak deketin sekuriti yang sedang ngisi bensin dari tangki pertamina. Woh mas, nek ngono kuwi berarti bensine nguap akeh yo? Sambil gaya sibuk sang sekurity menjawab, Iyo mas nek ra diatasi juragane rugi, soale untung seko pertamina ming sithik banget per litere ra nganti 50 rupiah. Lha le ngatasi carane piye mas??? tanya saya gaya blo on.. Meterane direko mas.. jawab sekurity sambil lalu. Buuaajingaaannn... wah nek iki emosi tenan, tapi buru-buru disertai istighfar mengharap ampunan ilahi robbi. Memang susah hidup di negeri para bedebah..
Tips dari saya bagi para pemirsa yang beli bensin dengan cara pertama dan kedua..
Klo beli bensin jangan bilang mang beli satu liter.. tapi bilang aja mang beli sebotol atau cukup bilang satu.. Supaya tidak menambah beban dosa bagi para wong cilik seperti saya yang masih meributkan selisih seperak dua perak... Kejam sekali anda jika masih membebani mereka dengan dosa.. neng ndonya uripe wes sengsoro neng akhirat jeh dipulosoro (di dunia udah sengsara di akhirat masih di siksa-siksa) gara gara kamu beli bensin dari lapak mereka..
Pak Amrozi di Senam ENERVON - C PA Bantul
Jumat (21/02) menjadi hari yang tidak biasa di Kantor Pengadilan Agama Bantul. Waktu mau masuk kantor, ternyata spanduk dan umbul-umbul yang dominan warna orange itu telah memenuhi pelataran kantor. Ditambah dengan satu panggung kecil, satu tenda konter dan soundsystem tentunya membuat suasana depan kantor semakin semarak. Ya, pagi ini kantor kedatangan tim dari Enervon-c yang mau ngajari senam Enervon-C.
Tanpa komando yang berarti seluruh penduduk PA Bantul segera berkumpul di depan kantor diiringi suara jedug-jedug tanda senam akan dimulai. Dipandu dengan dua instruktur yang bohay dengan pakaian ketat press body dan porok, semua peserta pun terhanyut dalam alunan nada dan meliuk-liuk menyesuaikan dentuman nadanya. Tapi para pemirsa, pegawai PA Bantul itu hampir setengahnya sudah tidak muda lagi. Jadi kalo disuruh jingkrak-jingkrak tentu akan ngos-ngosan meski masih ingin senam, ibarat pepatah nafsu besar, tenaga kurang.
(tuh kan bener..instruktur gerak apa..peserta geraknya gemana??)
Tapi ngos-ngosan itu tidak berlaku bagi Pak Amrozi. Meski beberapa tahun kedepan pensiun, Pak Am panggilan akrabnya sangat bersemangat dari awal hingga akhir. Pak Am adalah sosok pegawai yang pendiam dan tidak banyak cing-cong. Hari-harinya dipenuhi dengan aktivitas didepan laptop untuk mengerjakan berita acara sidang. Saking fokusnya di depan laptop, bapak yang satu ini sampai lupa menikah, dalam bahasa agama lebih dikenal dengan istilah bujanghidin yaa.. ga jauh-jauh lah dari mujahidin.
(selain Pak Am, pria yang satu ini juga power full.. po ra kanggo yo bengine??)
Masalah kesetiaan Pak Am terhadap negara jangan dipertanyakan, lha wong jelas ujan abu sangat parah aja tetep dia terobos penuh dengan heroisme dan semangat pengabdian yang tak terukur. Jangankan cuma belepotan abu dan lumpur, belepot darah pun pasti akan dia jalani, sangar ora son?
Kembali kepada topik Pak Am yang semangat senam, ada beberapa asumsi mengapa pagi ini Pak Am sangat bersemangat senam. Pertama, sejak muda sudah senang olah raga. Tapi olah raga nya pak am adalah Tennis. jadi bukan ini deh penyebabya. Asumsi kedua, Kantor sudah lama sekali tidak menyelenggarakan senam jadi kegiatan ini sudah sangat dielukan. Tapi asumsi kedua kayaknya juga engga deh, soalnya yang lalu-lalu dia sering mangkir pas senam jumat pagi.
(posisi pak am ga kliatan soalnya dia di depan pojok kanan bawah panggung... :) )
Asumsi ketiga adalah sang instruktur penyebabnya. Nah, untuk asumsi yang ketiga ini mungkin bisa jadi..bisa jadi.. Soalnya selain bohay dan dengan pakaian yang press body porok, ternyata sang instruktur mengenakan kostum ala superman, alias segi tiganya diluar. So pasti dengan teriakan khas nya pak Am paling lantang berteriak..Hoo.. oooh... kalo ada aba-aba sang instruktur. Jadi kemungkinan motif ketiga inilah yang nampaknya paling tepat. Semangat Pak Am, kuntit terus tuh instruktur Enervon-C Biar Nggak Gampang Sakit... (kata iklannya lhoo..)
(inilah aktris Superman nya.. yang ikutan senam pasti ngerti, ga percaya tanya kang Darso..)
Lagi Pengen Kondang
Bulan-bulan ini adalah saat yang paling sibuk bagi para caleg dari berbagai macam partai. Para caleg itu tebar-tebar pesona agar mereka dikenal dan pada gilirannya di coblos. ya, mereka lagi pengen kondang (tenar). Tapi sayangnya dalam waktu yang sesingkat ini tentu sangat berat, kalopun jadi kondang maka para caleg partai itu bisa dipastikan kondang karbitan. Hampir setiap hari saya dikondangi oleh beberapa caleg baik itu minta restu (halah koyo mbah dukun ataupun promosi program padahal kan program di eksukusi oleh eksekutif??
Ternyata situasi yang seperti itupun membangkitkan bawah sadar ku, aku juga pengen kondang. Kalo dipikir-pikir, di zaman sekarang orang kondang ngalah-ngalahi segalanya bahkan Tuhan pun kalah sama orang kondang, apalagi cuma mbah dukun. Ngga percaya kalo Tuhan kalah sama orang kondang? Lha itu ada yang pernah bilang "Hmm.. menurut hemat saya, mengatasi banjir Jakarta itu tidak sulit..", Giliran banjirnya datang, tinggal bilang aja "lha itu kan kiriman dari Jawa Barat, coba klo ngga dikirimi", gimana? Tuhan kalah kan??? (aku sadar sepenuhnya, ngasih contoh seperti ini rentan dibuli habis-habisan. Tapi lha gimana lagi, Aku lagi pengen kondang je dab..)
Tanpa dipaksa, otakku berpikir keras, bagaimana caranya supaya bisa kondang dengan jalan yang halal dan tidak mengikat. Akhirnya ku temukan salah satu caranya setelah membaca blognya agus mulyadi. Aku we yo iso nek nyocot ngono kuwi. Tapi mungkin bedane nek kono le nulis tulus. Aku nulisnya penuh motiv. Pengen kondang ikut-ikutan gaya agus ga ono salahe, sesuai rumus yang diajarkan pak Yanto Amikom Nirokke, Niteni, Nemokke.. (menirukan dulu, terus baru memperhatikan detil, setelah itu tahap terakhir adalah menemukan formatnya sendiri)
Intinya mosok aku kalah sama caleg yang kondang karbitan, meski kalah bondo kan jeh iso menang dupo, yo ra dab?
Ternyata situasi yang seperti itupun membangkitkan bawah sadar ku, aku juga pengen kondang. Kalo dipikir-pikir, di zaman sekarang orang kondang ngalah-ngalahi segalanya bahkan Tuhan pun kalah sama orang kondang, apalagi cuma mbah dukun. Ngga percaya kalo Tuhan kalah sama orang kondang? Lha itu ada yang pernah bilang "Hmm.. menurut hemat saya, mengatasi banjir Jakarta itu tidak sulit..", Giliran banjirnya datang, tinggal bilang aja "lha itu kan kiriman dari Jawa Barat, coba klo ngga dikirimi", gimana? Tuhan kalah kan??? (aku sadar sepenuhnya, ngasih contoh seperti ini rentan dibuli habis-habisan. Tapi lha gimana lagi, Aku lagi pengen kondang je dab..)
Tanpa dipaksa, otakku berpikir keras, bagaimana caranya supaya bisa kondang dengan jalan yang halal dan tidak mengikat. Akhirnya ku temukan salah satu caranya setelah membaca blognya agus mulyadi. Aku we yo iso nek nyocot ngono kuwi. Tapi mungkin bedane nek kono le nulis tulus. Aku nulisnya penuh motiv. Pengen kondang ikut-ikutan gaya agus ga ono salahe, sesuai rumus yang diajarkan pak Yanto Amikom Nirokke, Niteni, Nemokke.. (menirukan dulu, terus baru memperhatikan detil, setelah itu tahap terakhir adalah menemukan formatnya sendiri)
Intinya mosok aku kalah sama caleg yang kondang karbitan, meski kalah bondo kan jeh iso menang dupo, yo ra dab?
Langganan:
Postingan (Atom)
Empat Hal Yang Membuat Manusia Mudah Diganggu Jin
Jin sangat mudah masuk kedalam tubuh manusia yang mempunyai perangai sebagai berikut : Senang Marah-marah Yang Berlebihan Terjeremb...
-
Oleh : Muhammad Dikyah Salaby Ma'arif Ini adalah sebuah kisah nyata yang cukup menggelitik sekaligus agak miris bila ku mengenangnya. Su...
-
Bensin saat ini telah menjadi kebutuhan pokok bangsa Indonesia. Kita sudah sangat tergantung dengan cairan yang namanya bensin ini. Coba ka...
-
Pernah dengar nama hewan kepinding? Itu lho hewan yang koloninya berada di lipatan kasur ataupun pojokan busa. Masih belum ngerti? ( Halah....