KISAH RORO MENDUT … (bag 1)



Salam pagi, sembari ngopi…

Terlalu banyak tulisan yang bersliweran tentang kartini masa kini. Dalam itu juga terlalu banyak perspektif kajian yang digunakan dalam menginterpretasi para kartini dengan standar terkini. Tentu tulisan tentang kartini akan segera tenggelam Karen terlalu banyaknya tulisan dengan berbagaimacam pendekatan baik yang bersifat akademis atau bahkan pendekatan mistis. 

Saya tertarik untuk menganalisis kisah cinta Roro Mendut dengan perspektif saya sendiri. Tidak ada standar yang jelas, dan tentu banyak celah yang bisa didiskusikan.


Alkisah, ada seorang perempuan yang berparas cantik nan elok sebut saja dia dengan Roro Mendut. Roro mendut memang modal kecantikan, pesona dan pendirian. Tak ayal dia menjadi rebutan para pria dari segala strata. Roro mendut, yang konon lahir di pesisir utara daerah Pati dusun cikal, ada juga yang menyebut berasal dari ambarawa. Sebenarnya dalam kisahnya, hati Roro mendut telah tertambat pada seorang pemuda yang bernama Pronocitro.

Namun takdir berkata lain, pesona Roro Mendut keburu terdengar sampai di telinga Adipati Pragolo II, yang tak lain adalah adipati pada wilayah Pati dan sekitarnya. Singkat cerita, Roro Mendut pun di gelandang paksa di bawa ke kadipaten untuk diperistri oleh Adipati Pragolo II.  Dalam masa pingitan, Roro mendut di rawat di puri kadipaten. Dalam waktu yang bersamaan, ternyata Adipati Pragolo II di claim sebagai adipati yang “mbalelo”. Sultan Agung Hanyokro Kusumo, selaku penguasa mataram pun mengirim pasukan ke kadipaten Pati.

Komandan yang dikirim adalah Tumenggung Wiroguno, dengan dibekali tombak baruklinting. Tampaknya sambutan Adipati Pragolo II kurang mengenenakkan terhadap Tumenggung Wiroguno. Perang tanding pun tak terelakkan, akhirnya Adipati Pragolo II dapat dibunuh oleh Tumenggung Wiroguno. Karena kalah perang, maka seluruh harta kadipaten diangkut ke mataram sebagai rampasan perang.

Kekalahan Adipati Pragolo II tidak begitu saja membuat Roro Mendut lepas bebas. Dia adalah bagian rampasan perang. Tumenggung Wiroguno ternyata juga terkesima dengan kemolekan Roro Mendut. Ia pun mengangkut roro Mendut bersama harta rampasan lainnya. Tumenggung Wiroguno segera melancarkan maksudnya untuk menjadikan Roro Mendut sebagai istri selir. Namun maksud itu ditolak mentah-mentah dengan alasan yang sama saat menolak Adipati Pragolo II. Dia sudah punya tambatan hati.

Sebagai pejabat yang berwibawa, Tumenggung Wiroguno tidak serta merta melakukan tindak pemaksaan. Berbagai macam rayuan dilancarkan oleh Tumenggung Wiroguno, tapi itu semua mentah alias gagal total. Hampir kehabisan akal, akhirnya Tumenggung Wiroguno menggunakan teknik terakhir, meskipun itu hanya dijadikan alat vetakompli agar Roro Mendut terpojok. Seolah menyerah Tumenggung Wiroguno akan melepaskan Roro mendut dengan syarat dia harus bayar pajak pembebasan dirinya  per hari sebesar 3 real dalam kurun waktu tertentu.

Disini Wiroguno merasa menang, karena secara kalkulasi normal, Roro Mendut tidak akan mampu memenuhinya dan jatuh ke pangkuan Wiroguno. Ternyata hitungan Wiroguno meleset, Roro Mendut menyanggupi persyaratan memerdekakan diri dari Wiroguno. Ia mengajukan syarat asal boleh jualan rokok klobot.

Tak diduga tak dinyana, Roro Mendut sangat sukses jualan “rokok klobot”. Dia menjual rokok dengan memasukkan kliennya satu per satu kedalam bilik yang konon cerita menjilat klobot sebagai lem, dan menyedot beberapa hisapan rokok tersebut, baru di berikan kepada pelanggan. Pajak pun mampu terbayar dari hari kehari. Hingga suatu saat, pronocitro sang kekasih hati datang. Siasat melarikan diri pun segera disusun, namun Roro Mendut lupa bahwa seluruh gerak geriknya terpantau oleh telik sandi. Upaya pelarian keduanya direalisasikan, namun apa daya seorang roro mendut dan prono citro yang orang biasa sangat mudah tertangkap.  

Rasa penasaran Wiroguno belum terobati, secara diam diam ia perintahkan anak buahnya untuk mengeksekusi Pronocitro. Konon ceritanya Pronocitro di eksekusi di pinggiran kota Sleman dan dikubur disana. Setelah lama dipisahkan, Wiroguno mencoba lagi untuk mendekati Roro Mendut. Seperti yang tlah diduga, Roro Mendut tidak bergeming. Hingga wiroguno keceplosan, bahwa Roro Mendu tidak akan pernah menemukan cintanya karena telah mati. 

Merasa tak percaya, Roro Mendut minta kepada Tumenggung Wiroguno untuk menunjukkan makamnya. Setelah sesampai di makam dan Roro Mendut bisa meyakinkan dirinya bahwa itu adalah makam Pronocitro, pada endingnya Roro Mendut bunuh diri disitu. Konon ceritanya, kejadian bunuh diri ini diluar dugaan wiroguno, dan menyesal lah ia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Empat Hal Yang Membuat Manusia Mudah Diganggu Jin

Jin sangat mudah masuk kedalam tubuh manusia yang mempunyai perangai sebagai berikut :  Senang Marah-marah Yang Berlebihan Terjeremb...